buku Maumu Apa Malaysia
Malaysia di Mata Jurnalis Indonesia
Mohamad Ali Hisyam, pengajar di Universitas Trunojoyo Madura
Kasus Manohara, model cantik berdarah Sulawesi yang tak pernah sepi diekspos media massa, menjadi bumbu menarik dinamika hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Konflik Manohara dengan mantan suaminya, Tengku Fahri, pangeran Kerajaan Kelantan, yang terus berlarut, melengkapi serangkaian dentuman kasus yang selama ini mewarnai ”panas dingin” relasi kedua negara serumpun itu.
Belakangan, negeri jiran tersebut kerap dituding sebagai ”benalu” yang acap membuat rakyat Indonesia gerah dan bahkan marah. Peristiwa perebutan blok Ambalat, klaim Pulau Sipadan-Ligitan, pengakuan ikon budaya Nusantara seperti reog Ponorogo, tari pendet, batik, hingga lagu Rasa Sayange merupakan contoh upaya mereka mencaplok khazanah sosial-budaya milik kita. Belum lagi ingatan akan perlakuan arogan mereka terhadap ratusan ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana serta bagaimana secara ”ideologis” warga mereka (Dr Azhari dan Noordin M. Top) mengacak-acak negeri ini dengan doktrin terorismenya. Di mata khalayak, hal itu terkesan sengaja memantik permusuhan dengan beragam cara yang provokatif. Benarkah demikian?
Buku Maumu Apa, Malaysia? ini dengan lugas menjawab berbagai kebingungan serta pertanyaan seputar hubungan Indonesia-Malaysia itu, lebih-lebih selama tiga tahun terakhir. Pada sejumlah hal, harus diakui bahwa Malaysia langsung maupun tidak telah dengan sadar mengajak berkonfrontasi. Dalam soal perebutan wilayah, misalnya, tak dapat disangkal mereka berupaya merusak harmoni dan kesepakatan yang sudah ada. Dari sini, stereotip negatif tentang mereka melekat di benak masyarakat kita.
Namun, juga mesti disadari, terdapat beberapa hal yang sebenarnya sumbu konfliknya hanya dipicu oleh kesalahpahaman dalam mengamati duduk perkara suatu persoalan. Yang menarik, buku ini berusaha menyuguhkan data dan argumen yang berimbang ihwal perselisihan kedua negara yang selama ini berlangsung. Genuk Ch. Lazuardi dengan tekun merekam secara runtut aneka persoalan yang menjadi biang konflik Indonesia-Malaysia lewat gaya pemaparan yang khas, renyah, dan ringan dicerna.
Melalui ilustrasi dari beragam sudut, Genuk mencoba menggambarkan wajah masyarakat Indonesia di negeri berpenduduk 27 juta tersebut secara detail. Lewat ilustrasinya, secara tidak langsung pembaca akan dibawa memahami dan menelisik dari dekat bagaimana keberlangsungan hidup komunitas Indonesia di sana serta bagaimana pula orang Malaysia memperlakukan mereka. Sebagai jurnalis yang telah tiga tahun berkarir di Malaysia, dia mengajak kita berkeliling melihat peta Malaysia dari lensa yang paling jernih dan diambil langsung dari jantung permasalahan, yakni suka-duka rakyat Indonesia bertarung menyabung hidup di negeri seberang.
Layaknya karya reportase, investigasi reflektif yang dihadirkan buku ini melaporkan apa adanya keseharian rakyat kita di negara kaya minyak itu. Setidaknya, laporan tersebut terungkap dari empat sisi, yaitu hegemoni Indonesia di belantika hiburan Malaysia, dominasi TKI dalam dunia kerja, urat akar sejarah Indonesia dalam budaya Melayu, serta keampuhan diplomasi musik dan kuliner Nusantara di sana.
Bila diurai, benang kusut hubungan tersebut lebih disulut maraknya ketidakpahaman (misunderstanding) serta salah persepsi (misperception) masing-masing pihak. Sekadar contoh, kasus heboh seputar klaim tari pendet dan reog Ponorogo yang sempat disemprotkan kepada Malaysia ternyata lebih disebabkan sikap salah paham terhadap ekspresi berbudaya orang-orang Melayu, termasuk masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia. Selama ini, aktivitas kesenian komunitas Indonesia di negara yang merdeka pada 1957 itu selalu mengusung tema dan simbol-simbol Nusantara.
Orang-orang keturunan Jawa di sana, misalnya, terbiasa mengadakan seni wayang, reog, dan semacamnya. Begitu juga dari etnik yang lain. Kekayaan multietnik kita diapresiasi dan diekspresikan dengan baik dan lestari di sana. Lantas, mengapa kita tidak malah bangga dan justru merasa dicaplok? Sebagai perbandingan, atraksi seni barongsai yang asli Tiongkok dikenal sangat masyhur di Singapura. Seakan-akan barongsai adalah ikon mereka dan dalam banyak acara mereka menampilkannya dengan leluasa. Lalu kenapa orang-orang Tiongkok tidak pernah mempermasalahkannya? Sebaliknya mereka bangga, kebudayaan mereka bisa eksis di negeri orang.
Yang jelas, kesenjangan informasi dan ketimpangan data plus nuansa ”ego nasionalisme” sektoral merupakan faktor dari berbagai kesalahpahaman yang terjadi selama ini. Padahal, bila kita telaah sejarah, kedua bangsa itu adalah ”alam Melayu” yang diikat kesatuan politik dan budaya yang sangat erat. Jalinan sosial kedua bangsa sangat harmonis, kendati sempat diwarnai fluktuasi konfliktual. Migrasi besar penduduk Nusantara ke Malaysia menyebabkan begitu banyak orang Melayu di sana berasal dari Indonesia. Contoh paling mutakhir, perdana menteri Malaysia saat ini, Datuk Najib Razak, adalah keturunan Bugis-Makassar dari raja Gowa ke-XI.
Sukar dimungkiri, sebagai bangsa serumpun, keduanya memiliki beragam ”perekat”. Kedekatan geografis, kemudahan askses, serta kemiripan bahasa dan budaya adalah modal positif untuk membangun kembali harmoni di antara keduanya. Menurut sejarawan Asvi Marwan Adam, sejarah pernah mewartakan, bagaimana Ibrahim Jacoob dan Bung Karno pernah menyetujui gagasan dibentuknya negara Indonesia Raya, wujud penyatuan Indonesia dan Malaysia. Walau sayang, ide itu akhirnya gagal terwujud.
Pada aras demikian, buku ini bisa dimaknai sebagai ikhtiar merekatkan kembali keretakan sosial yang akhir-akhir ini mewarnai hubungan Indonesia-Malaysia. Sudah saatnya kita memandang polemik sebagai ajang pendewasaan bagi proses persaudaraan. Warga Indonesia jangan lagi memandang Malaysia semata dari kacamata kisah-kisah miris TKI sembari melupakan sisi positif di dalamnya. Sementara itu, Malaysia sudah waktunya membuang stigma 3D (difficult, dirty, dangerous) kepada TKI dengan memberi penghargaan yang pantas dan manusiawi.
Kendati penulis berprofesi sebagai pekerja di Malaysia, ulasan-ulasan dalam buku ini jauh dari kesan apologis yang cenderung membela Malaysia. Dia menyajikan pemahaman dan fakta-fakta aktual seputar hubungan kedua negara melalui optik yang netral. Kelengkapan data, variasi topik, serta kemahiran mengulas masalah menjadikan buku ini menarik dibaca dan tepat dijadikan referensi bagi calon tenaga kerja, pelaku bisnis, hingga pelajar dan mahasiswa yang hendak studi dan berkarir di Malaysia. (*)
—
Tulisan di atas merupakan kutipan dari rubrik Resensi Buku di Jawa Pos, Minggu, 03 Januari 2010
Judul Buku : Maumu Apa, Malaysia?
Penulis : Genuk Ch. Lazuardi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan : Pertama, November 2009
Tebal : xxii + 200 halaman
Heboh kemunculan blog peleceh Allah & Nabi Muhammad belum reda, kini malah muncul tayangan lain yang mungkin justru lebih memanaskan suasana. Tayangan lain yang aku maksudkan ini adalah beberapa artikel yang baru saja nongol di situs inilah.com. Situs tersebut tampaknya berat sebelah, dengan Islam sebagai pihak yang dizalimi. Dalam artikelnya, situs inilah.com hanya menunjukkan adanya reaksi negatif berupa cacian (dari sejumlah muslim yang marah ketika mengunjungi blog peleceh itu). Situs tersebut tidak melaporkan adanya reaksi netral (atau bahkan positif) sebagaimana dalam komentar-komentar terhadap postingan “Allah & Nabi Muhammad Dilecehkan di WordPress, Jangan Diam!” atau postingan serupa lainnya yang banyak tersebar di wordpress.com.
Selain itu, situs tersebut juga menyampaikan laporan keliru bahwa “sepertinya belum ada yang melaporkan ke pihak wordpress untuk memblokirnya”. Padahal, sebagaimana tercatat dalam statistik blogku disamping yang terrcatat di tempat lain, yang menyampaikan laporan untuk memblokir blog peleceh itu sudah mencapai ribuan orang (walau belum ditanggapi oleh pihak wordpress.com).
Berikut ini aku kutipkan artikel inilah.com yang berat sebelah dan keliru itu.
Blog Anti-Islam Muncul!
10/01/2010 – 12:21
Irvan Ali Fauzi
INILAH.COM, Jakarta – Sebuah blog yang menghujat Islam mencuat. Semua tulisan dalam blog tersebut secara eksplisit ditujukan untuk menyerang ajaran Islam, yang disebarkan oleh Nabi Muhammad.
Blog itu bernama Berita Muslim Sahih dengan alamat www.beritamuslim.wordpress.com. Sepertinya blog itu dibuat sejak April 2008, terlihat dari tulisan yang pertama kali dipublikasikannya.
Penulis blog yang tidak dijelaskan identitasnya, dengan tegas menjabarkan bahwa blog tersebut dibuat dengan tujuan untuk memurtadkan para penganut Islam. Menurutnya, Nabi Muhammad, sebagai nabi Islam, adalah sosok yang sangat tidak pantas ditiru.
Blog yang mencatut organisasi Faith Freedom sebagai sponsor ini, dengan tegas menganjurkan untuk meninggalkan ajaran Islam, membuang Al-Quran, dan memulai hidup dengan penuh kasih dan damai.
Blog yang ramai dikunjungi itu, sepertinya belum ada yang melaporkan ke pihak wordpress untuk memblokirnya. Dalam kotak komentarnya banyak pembaca blog ini yang bereaksi negatif terhadap isi tulisannya, dengan cacian. [bar]
Kemudian situs inilah.com justru ikut menyebarkan isi blog peleceh itu. Buktinya, situs tersebut menayangkan laporan “Inilah Isi Blog Anti-Islam (1)” pada 10/01/2010 – 13:15 dan seterusnya. (Aku tidak mengutipnya di sini karena tidak mau ikut menyebarkan pesan-pesan anti-Islam.) Anehnya, situs inilah.com malah tidak melaporkan adanya pelecehan terhadap Allah & Nabi Muhammad yang muncul dalam artikel “terbaru” (berupa karikatur) di blog peleceh itu. Kita jadi bertanya-tanya: Apakah situs inilah.com mendukung blog peleceh Allah & Nabi Muhammad? Apa pun jawabannya, kita umat Islam harus waspada!
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air,
tulisan ini tidak dimaksudkan untuk membakar kemarahan anda. Sebaliknya,kita mungkin sedikit perlu berempati kepada tetangga kita itu yang nyaris tidak punya identitas.
Peace, dan cobalah kita berjiwa besar karena kita adalah bangsa besar,jauh lebih besar dan dahsyat dari Malas.ya atau negara-negara kecil lain di dunia. Silakan anda baca tulisan di bawah.
Setelah diteliti lebih jauh ternyata forumers malingsia tidak pernah berfikir panjang apa yang akan mereka tulis,seperti:
1. Mereka mengatakan bahwa Indonesia tidak kreatif dan mengambil budaya malaysia,nyatanya. semua budaya dan lagu Indonesia telah nyata2 diclaim malingsia (batik: mereka bilang batik malaysia padahal batik hanya ada satu yaitu dari Indonesia dan kualitasnya jauh lebih baik;Reog:mereka hanya mengubah nama saja menjadi barongan padahal semua itu sama saja dengan reog,dll). Tidakkah itu tindakan yang BODOH!
2. Mereka mengatakan lagu Indonesia jelek. Malingsia BODOH,mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa di malingsia mayoritas yang disukai adalah lagu2 Indonesia. Peringkat pertama Top hits di salah satu stasiun radio malingsia adalah PETERPAN. Malahan lagu daerah di Indonesia di claim malingsia (Rasa Sayange).
3. Malingsia BODOH telah mengatakan bendera dan lambang garuda Indonesia menjiplak dari Polandia,Monaco,sedangkan mereka tidak tahu sejarah bendera Indonesia,dan mereka tidak tahu bahwa di dunia ini banyak negara yang memiliki lambang garuda. Sedangkan bendera malingsia persis sama dengan Amerika hanya beda di bulan dan mataharinya saja. Tidakkah malingsia tahu itu,tidak karena mereka BODOH!!!
4. Mereka mengatakan bahwa orang Indonesia bodoh2 hampir disetiap forum di malingsia, saya kerap melihat kata2 dr forumer yg berbunyi: indon bodoh blalala. padahal malingsia paling BODOH. nama mereka tidak pernah terdengar di peringkat pertama di olimpiade sains international. sedamgkan indonesia, hampir setiap tahun putra-putri indonesia menang dalam olimpiade internasional bahkan sering mendapat medali emas. Dan tidakkah mereka tahu bahwa dokter2 Indonesia selalu menjadi guru besar dan mengajari dokter2 malingsia disana (bisa anda tnyakan ke mahasiswa fakultas kedokteran di INdonesia!).
5. Salah satu dari forum yang ditulis malingsia bahwa mereka bangga dijajah British,GOBLOK banget kan?! Dan kemerdekaan mereka hanyalah pemberian semata dan bukan merupakan hasil perjuangan. benar2 BODOH.
Baca kutipan dari Majalah Time di tahun 1957 tentang kemerdekaan Malas.ya :
“The Malayans .. though the curiously un-enthusiastic calm with which they received their independence was attributed by British residents to the fact that it was ‘handed to them on a platter.’”
Warga Malingsia tidak antusias karena kemerdekaannya seperti diberi oleh kerajaan Inggris. Time Magazine, “Malaya, A New Nation”.
Indonesia lahir dan jadi bangsa terbesar di dunia dengan cara yang heroik,mengusir bangsa-bangsa imperialis terbesar dunia,Belanda,Inggris,Jepang. Sukarno,Hatta,Jenderal Sudirman,Bung Tomo,sejarah Indonesia penuh dengan pahlawan-pahlawan besar. Malingsia merdeka dikasih Inggris.
6. Mereka mengatakan kita (Indonesia) pencuri,padahal dalam kenyataanya bahwa merekalah (malingsia) yang pencuri (Ambalat,illegal-logging,dll). Dasar emang malingsia BODOH.
7. Ketergantungan Malas.ya Pada Indonesia.
Ekonomi Malas.ya tergantung dengan Indonesia. Walaupun TKI cuma kuli kasar,ekonomi Malas.ya akan langsung kolaps kalau tidak ada mereka.
8. Malingsia tidak tahu bahwa di negara mereka banyak tenaga pengajar yang dari Indonesia sedangkan tenaga pengajar malingsia tidak laku di Indonesia. karena mereka (malingsia) BODOH,buktikan saja!
9. Malingsia BODOH mengatakan bahwa negara Indonesia tidaklah maju,karena mereka tidak memandang dari aspek geografis negara Indonesia yang berupa kepulauan sehingga sulit dalam pembangunan dan sumber daya alam kita yang terus menerus dimalingi malingsia. Malingsia tidak tahu Indonesia mendapatkan peringkat 3-5 besar jumlah penduduk terkaya di dunia!
10. Malingsia bangga dengan kekuatan militer mereka karena mereka BODOH tidaktahu apa2. Indonesia masuk 13 besar forces terkuat didunia sedangkan malingsia masih dibawah 60!Dan kita (Indonesia) selalu menjadi forces inti dari pasukan PBB International.
sesungguhnya masih banyak lagi kelebihan Indonesia dari Malingsia hanya saja malingsia BODOH itu akan selalu membantah dan tidak mau menerima kenyataan saat ini
1. Pusat budaya Melayu adalah Sumatra,Bukan Malas.ya.
Melayu awalnya berpusat di Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang berpusat di Jambi dan Palembang. Dasar kebudayaan Malas.ya cuma Melayu itupun kalah sama Sumatra. Lagu-lagu,tarian,dan karya sastra Melayu di Sumatra jauh lebih kaya. Dan kebudayaan Melayu hanyalah salahsatu dari ribuan budaya Indonesia yang sangat unggul dan kaya.
2. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Vs Malas.ya
Lagu kebangsaan Indonesia adalah salahsatu lagu kebangsaan paling heroik di dunia, dan selalu dinyanyikan bangsa Indonesia dengan penuh rasa kebanggaan. Lagu kebangsaan Malas.ya,ternyata cuma hasil jiplakan lagu orang.
3. Ekonomi Indonesia akan jadi jauh lebih besar dari Malas.ya
Juni 2009 kemarin Morgan Stanley menyatakan Indonesia akan menjadi The Next BRIC,Brazil,Rusia,India,China,dan Indonesia, dan mempunyai potensi menjadi salahsatu ekonomi terkuat di dunia. Indonesia diundang secara khusus di pertemuan eksklusif negara-negara industrial G-8,dan menjadi anggota dari G-20. Malas.ya tidak pernah diundang (Singapura aja ngga diundang!).
4. Malas.ya, Bosan! (Bukan ”Malas.ya, Bisa!”).
Malas.ya adalah negara paling membosankan di dunia. Tidak banyak hal-hal menarik pernah terjadi di Malas.ya. Berita paling seru di Malas.ya adalah kasus sodomi Anwar Ibrahim.
5. Malas.ya Super Corridor
Malas.ya pernah bikin jaringan internet canggih Malas.ya Multimedia Super Corridor yang sangat mereka banggakan. Indonesia punya Onno Purbo, dan Onno Purbo diundang jadi pembicara di CERN,European Organization for Nuclear Research,tempat kelahiran WWW di dunia.
6. Dominasi Lagu Indonesia di Malas.ya
Lagu-lagu Indonesia mendominasi Malas.ya,sampai-sampai para penyanyi dan produser lagu Malas.ya yang keteteran, ”Persatuan karyawan industri musik Malas.ya” (Karyawan), meminta Kementrian Komunikasi Malas.ya segera membatasi pemutaran lagu-lagu Indonesia. Lagu-lagu Malas.ya sendiri benar-benar menyedihkan dan tidak bermanfaat bagi umat manusia.
”Penyanyi rock terkenal Malas.ya Amy Search mengatakan kepada pers, jika jam 10 malam ke atas Malas.ya sudah seperti Jakarta karena semua radio menyiarkan lagu-lagu Indonesia hingga dinihari.
7. Malas.ya Belum bisa Demokrasi.
Malas.ya masih negara otoriter,tokoh seperti Anwar Ibrahim saja dituduh sodomi secara resmi oleh pemerintahnya sendiri. Dan sebaliknya adalah sebuah keajaiban besar,bahwa sebuah bangsa yang sebesar dan sekompleks Indonesia,justru sudah mampu membangun sistem demokrasi yang baik dan damai.
8. Malas.ya Truly Buaya.
Turis Malas.ya datang ke Indonesia dan menikmati keindahan alam Indonesia. Turis Indonesia datang ke Malas.ya karena ketipu. (Masak orang Indonesia jalan-jalan ke Malas.ya mau lihat reog sama tari Pendet?!). Dan untuk apa kesana cuma mau lihat Menara Petronas?
inikah gambaran negara yg merasa paling kaya
http://i46.tinypic.com/2dbs6z5.jpg .??
http://i45.tinypic.com/2462gw5.jpg
http://i50.tinypic.com/20zs7c2.jpg
http://i47.tinypic.com/15p4v8k.jpg
http://i49.tinypic.com/n21pvk.jpg
http://i49.tinypic.com/2eohb2x.jpg
http://i47.tinypic.com/6ibggp.jpg
dan inilah korban dari ke dzaliman suku melasu malasia..
http://i47.tinypic.com/e7mbnd.jpg
http://i45.tinypic.com/1zlvpr5.jpg
mengaku serumpun dan seagama,tetapi melakukan perbuatan yang keji manusiakah yang melakukan ini dan jika malingsia negara Islam kenapa tidak ada qishas
DAN YANG MELAKUKAN KEKEJIAN TERHADAP TKI DI MALAYSIA DI BERI HUKUMAN TAHANAN LUAR DENGAN UANG JAMINAN BISA BEBAS
BUKTI BAHWA HUKUM MALAYSIA BISA DI BELI
dan Rasisme malingsial terhadap etnis India
Insiden 13 Mei adalah istilah untuk kerusuhan rasial antara etnis Tionghoa dan orang Melayu yang terjadi di Kuala Lumpur,Malaysia pada 13 Mei 1969 yang menyebabkan 196 meninggal,439 cedera,39 hilang dan 9.143 ditahan, dan 211 kendaraan musnah. Tapi spekulasi mengatakan 700 orang mati terbunuh.
http://i45.tinypic.com/t8wae1.jpg
----------------------------------------------------------------------------
mari berbangga dengan kebesaran bangsa kita..
http://i50.tinypic.com/3484mr7.jpg
http://i45.tinypic.com/25zjuk7.jpg
http://i45.tinypic.com/308habq.jpg
http://i45.tinypic.com/rt0rdd.jpg
http://i47.tinypic.com/23habkp.jpg
----------------------------------------------------------------------------
sumber : buku dan internet
--------------------------------------------------------------------------- Read More..
PIDATO ANAK 12 TH YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB ["Save Our Nature"]
Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).
ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.
Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.
Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi.
Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar. Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara. Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya. Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi, dan anda semua adalah anak dari seseorang. Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut. Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah? Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India. Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini. Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya." Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, "Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu". Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu. Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya: "Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya ? tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun "
???? ??? ??? ??? ??? ???
??? ??? ??
*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia.
FROM PPO
*(Copyright from: Moe Joe Free)
mari lakukan sesuatu utk membuat kehidupan di dunia ini lebih sustainable, sekecil apa pun, dr mulai lingkungan sendiri,dan mulai saat ini juga...
kekayaan alam ini bukan hanya merupakan warisan dr nenek moyang kita, tp jg titipan utk anak cucu kita...
trimakasih udh nyimak note yg lmyn pnjg ini... :D
Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia Menurut situs GlobalFirePower.com,
Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia
Menurut situs GlobalFirePower.com, Indonesia menduduki urutan ke-13 dalam hal kekuatan militer, dan kita patut berbangga sebab kita di atasnya Malaysia yang sering menghina kita, dengan stereotip "TKI dan PRT" , dan inilah urutannya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Nanggroe aceh Darussalam
| ||
| ||
"Pancacita" | | |
| | |
| ||
Dasar hukum | UU RI No. 24/1956 | |
Tanggal penting | 7 Desember 1959 (hari jadi) | |
Banda Aceh (dahulu Koetaradja) | | |
| ||
55.390 km² | | |
| | |
Kepadatan | 76 | |
18 | | |
5 | | |
227 | | |
5.862 | | |
Suku | Aceh (50,32%), Jawa (15,87%), Gayo (11,46%), Alas (3,89%), Singkil (2,55%), Simeulue (2,47%), Batak (2,26%), Minangkabau (1,09%), Lain-lain (10,09%)[2] | |
| ||
Aceh, Tamiang, Gayo, Alas, Kluet, Jamee, Pakpak, Singkil, Sigulai, Lekon, Devayan, Haloban, Nias, Indonesia.[3][4] | | |
| ||
| ||
{{{rumah}}} | | |
{{{senjata}}} | | |
Singkatan | {{{singkatan}}} | |
Referensi: {{{ref}}} | | |
Situs web resmi: http://www.acehprov.go.id/ | | |
|
Aceh[5] yang sebelumnya pernah disebut dengan nama Daerah Istimewa Aceh (1959-2001) dan Nanggroe Aceh Darussalam (2001-2009) adalah sebuah provinsi di Indonesia dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, karena alasan sejarah. Daerah ini berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan.
Ibu kota Aceh ialah Banda Aceh. Pelabuhannya adalah Malahayati-Krueng Raya, Ulee Lheue, Sabang, Lhokseumawe dan Langsa. Aceh merupakan kawasan yang paling buruk dilanda gempa dan tsunami 26 Desember 2004. Beberapa tempat di pesisir pantai musnah sama sekali. Yang terberat adalah Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Singkil dan Simeulue.
Aceh mempunyai kekayaan sumber alam seperti minyak bumi dan gas alam. Sumber alam itu terletak di Aceh Utara dan Aceh Timur. Aceh juga terkenal dengan sumber hutannya, yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan, dari Kutacane, Aceh Tenggara, Seulawah, Aceh Besar, sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) juga terdapat di Aceh Tenggara.
Sejarah
Masjid Raya Baiturrahman
Artikel utama: Sejarah Aceh
Pada zaman kekuasaan zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur. Menurut seorang penjelajah asal Perancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh di zaman tersebut, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga Perak. Kesultanan Aceh telah menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di dunia Barat pada abad ke-16, termasuk Inggris, Ottoman, dan Belanda.
Kesultanan Aceh terlibat perebutan kekuasaan yang berkepanjangan sejak awal abad ke-16, pertama dengan Portugal, lalu sejak abad ke-18 dengan Britania Raya (Inggris) dan Belanda. Pada akhir abad ke-18, Aceh terpaksa menyerahkan wilayahnya di Kedah dan Pulau Pinang di Semenanjung Melayu kepada Britania Raya.
Pada tahun 1824, Persetujuan Britania-Belanda ditandatangani, di mana Britania menyerahkan wilayahnya di Sumatra kepada Belanda. Pihak Britania mengklaim bahwa Aceh adalah koloni mereka, meskipun hal ini tidak benar. Pada tahun 1871, Britania membiarkan Belanda untuk menjajah Aceh, kemungkinan untuk mencegah Perancis dari mendapatkan kekuasaan di kawasan tersebut.
Kesultanan Aceh
Kesultanan Aceh merupakan kelanjutan dari Kesultanan Samudera Pasai yang hancur pada abad ke-14. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Kutaraja (Banda Aceh). Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh telah mengukir masa lampaunya dengan begitu megah dan menakjubkan, terutama karena kemampuannya dalam mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, komitmennya dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, hingga kemampuannya dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.
Perang Aceh
Teuku Umar.:Perang Aceh dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873 setelah melakukan beberapa ancaman diplomatik, namun tidak berhasil merebut wilayah yang besar. Perang kembali berkobar pada tahun 1883, namun lagi-lagi gagal, dan pada 1892 dan 1893, pihak Belanda menganggap bahwa mereka telah gagal merebut Aceh.
Dr. Snouck Hurgronje, seorang ahli yang berpura-pura masuk Islam dari Universitas Leiden yang telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari banyak pemimpin Aceh, kemudian memberikan saran kepada Belanda agar serangan mereka diarahkan kepada para ulama, bukan kepada sultan. Saran ini ternyata berhasil. Pada tahun 1898, J.B. van Heutsz dinyatakan sebagai gubernur Aceh, dan bersama letnannya, Hendricus Colijn, merebut sebagian besar Aceh.
Sultan M. Dawud akhirnya meyerahkan diri kepada Belanda pada tahun 1903 setelah dua istrinya, anak serta ibundanya terlebih dahulu ditangkap oleh Belanda. Kesultanan Aceh akhirnya jatuh seluruhnya pada tahun 1904. Saat itu, hampir seluruh Aceh telah direbut Belanda.
Bangkitnya nasionalisme
Sementara pada masa kekuasaan Belanda, bangsa Aceh mulai mengadakan kerjasama dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia dan terlibat dalam berbagai gerakan nasionalis dan politik. Aceh kian hari kian terlibat dalam gerakan nasionalis Indonesia. Saat Volksraad (parlemen) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh. (Nyak Arif lalu dilantik sebagai gubernur Aceh oleh gubernur Sumatra pertama, Moehammad Hasan).
Saat Jepang mulai mengobarkan perang untuk mengusir kolonialis Eropa dari Asia, tokoh-tokoh pejuang Aceh mengirim utusan ke pemimpin perang Jepang untuk membantu usaha mengusir Belanda dari Aceh. Negosiasi dimulai di tahun 1940. Setelah beberapa rencana pendaratan dibatalkan, akhirnya pada 9 Februari 1942 kekuatan militer Jepang mendarat di wilayah Ujong Batee, Aceh Besar. Kedatangan mereka disambut oleh tokoh-tokoh pejuang Aceh dan masyarakat umum. Masuknya Jepang ke Aceh membuat Belanda terusir secara permanen dari tanah Aceh.
Awalnya Jepang bersikap baik dan hormat kepada masyarakat dan tokoh-tokoh Aceh, dan menghormati kepercayaan dan adat istiadat Aceh yang bernafaskan Islam. Rakyat pun tidak segan untuk membantu dan ikut serta dalam program-program pembangunan Jepang. Namun ketika keadaan sudah membaik, pelecehan terhadap masyarakat Aceh khususnya kaum perempuan mulai dilakukan oleh personil tentara Jepang. Rakyat Aceh yang beragama Islam pun mulai diperintahkan untuk membungkuk ke arah matahari terbit di waktu pagi, sebuah perilaku yang sangat bertentangan dengan akidah Islam. Karena itu pecahlah perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang di seluruh daerah Aceh. contoh yang paling terkenal adalah perlawanan yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil, seorang ulama dari daerah Bayu, dekat Lhokseumawe.
Masa Republik Indonesia
Sejak tahun 1976, organisasi pembebasan bernama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) telah berusaha untuk memisahkan Aceh dari Indonesia melalui upaya militer. Pada 15 Agustus 2005, GAM dan pemerintah Indonesia akhirnya menandatangani persetujuan damai sehingga mengakhiri konflik antara kedua pihak yang telah berlangsung selama hampir 30 tahun.
Pada 26 Desember 2004, sebuah gempa bumi besar menyebabkan tsunami yang melanda sebagian besar pesisir barat Aceh, termasuk Banda Aceh, dan menyebabkan kematian ratusan ribu jiwa.
Di samping itu, telah muncul aspirasi dari beberapa wilayah Aceh, khususnya di bagian barat, selatan dan pedalaman untuk memisahkan diri dari Aceh dan membentuk provinsi-provinsi baru.
Darul Islam / Tentara Islam Indonesia
Gerakan Aceh Merdeka
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gerakan Aceh Merdeka
Pasca Gempa dan Tsunami 2004, yaitu pada 2005, Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka sepakat mengakhiri konflik di Aceh. Perjanjian ini ditandatangani di Finlandia, dengan peran besar daripada mantan petinggi Finlandia, Marti Ahtisaari.
Kependudukan
Suku bangsa
Provinsi Aceh memiliki 13 suku asli, yaitu: Aceh, Tamiang, Gayo, Alas, Kluet, Singkil, Pakpak, Aneuk Jamee, Sigulai, Lekon, Devayan, Haloban dan Nias.
Bahasa
Kamus Bahasa Aceh -
Propinsi Aceh memiliki 13 buah bahasa asli yaitu bahasa Aceh, Tamiang, Gayo, Alas, Kluet, Singkil, Pakpak, Jamee, Sigulai, Lekon, Devayan, Haloban dan Nias.
Agama
Sebagian besar penduduk di Aceh menganut agama Islam. Dari ke 13 suku asli yang ada di Aceh hanya suku Nias yang tidak semuanya memeluk agama Islam.
Agama lain yang dianut oleh penduduk di Aceh adalah agama Kristen yang dianut oleh pendatang suku Batak dan sebagian warga keturunan Cina yang kebanyakan bersuku Hakka. Sedangkan sebagian lainnya tetap menganut agama Konghucu.
Selain itu provinsi Aceh memiliki keistimewaan dibandingkan dengan provinsi yang lain, karena di provinsi ini Syariat Islam diberlakukan kepada sebagian besar warganya yang menganut agama Islam.
Pendidikan
Dalam hal pendidikan, sebenarnya provinsi ini mendapatkan status Istimewa selain dari D.I. Yogyakarta. Namun perkembangan yang ada tidak menunjukkan kesesuaian antara status yang diberikan dengan kenyataannya. Pendidikan di Aceh dapat dikatakan terpuruk. Salah satu yang menyebabkannya adalah konflik yang berkepanjangan dan penganaktirian dari RI, dengan sekian ribu sekolah dan institusi pendidikan lainnya menjadi korban. Pada UAN (Ujian Akhir Nasional) 2005 ada ribuan siswa yang tidak lulus dan terpaksa mengikuti ujian ulang.
Aceh juga memiliki sejumlah Perguruan Tinggi Negeri seperti
Pemerintahan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintahan Aceh dan Daftar gubernur Aceh
Sistem pemerintahan yang berlaku di Aceh saat ini ada 2, yaitu Sistem Pemerintahan Lokal Aceh dan Sistem Pemerintahan Indonesia. Berdasarkan penjenjangan, perbedaan yang tampak adalah adanya Pemerintahan Mukim di antara kecamatan dan gampong.
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sejak tahun 1999, Aceh telah mengalami beberapa pemekaran wilayah hingga sekarang mencapai 5 pemerintahan
No. | Kabupaten/Kota | | Kecamatan | Desa (atau sederajat) |
1 | 12 | 321 | ||
2 | 9 | 132 | ||
3 | 23 | 592 | ||
4 | 6 | 172 | ||
5 | 16 | 369 | ||
6 | 10 | 127 | ||
7 | 12 | 128 | ||
8 | 14 | 268 | ||
9 | 11 | 164 | ||
10 | 21 | 580 | ||
11 | 27 | 1.160 | ||
12 | 7 | 232 | ||
13 | 17 | 514 | ||
14 | 11 | 97 | ||
15 | 5 | 213 | ||
16 | 22 | 946 | ||
17 | 8 | 215 | ||
18 | 8 | 135 | ||
19 | - | 9 | 80 | |
20 | - | 5 | 52 | |
21 | - | 4 | 67 | |
22 | - | 2 | 18 | |
23 | - | 5 | 74 | |
| Jumlah | - | 264 | 6.656 |
Perwakilan
Berdasarkan Pemilihan Umum Legislatif 2009, Provinsi Aceh mengirimkan 13 anggota DPR, dengan perincian: Partai Demokrat tujuh orang, PKS dan Partai Golkar masing-masing dua orang, dan PAN serta PPP masing-masing satu orang.[6] Selain itu, empat anggota DPD yang berasal dari Aceh adalah Tgk. Abdurrahman BTM., H.T. Bachrum Manyak, Dr. Ahmad F. Hamid, M.S., dan Ir. H.T. A. Khalid, M.M.[7]
Pada tingkat provinsi, DPRA dengan 69 kursi tersedia dikuasai oleh Partai Aceh (33 kursi)[6].
Partai | Kursi | % |
33 | 47,8 | |
10 | 14,5 | |
8 | 11,6 | |
5 | 7,3 | |
4 | 5,8 | |
3 | 4,4 | |
1 | 1,5 | |
1 | 1,5 | |
1 | 1,5 | |
1 | 1,5 | |
1 | 1,5 | |
1 | 1,5 | |
Total | 69 | 100,0 |
Sistem Pemerintahan Lokal Aceh
Sistem pemerintahan lokal Aceh terdiri dari gampông, mukim, nanggroë, sagoë dan keurajeun.
Sumber daya alam
Perekonomian
Pra-tsunami 2004
Sebelum bencana tsunami 26 Desember 2004, perikanan merupakan salah satu pilar ekonomi lokal di Aceh, menyumbangkan 6,5 persen dari Pendapatan Daerah Bruto (PDB) senilai 1,59 triliun pada tahun 2004 (Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh 2005). Potensi produksi perikanan tangkap mencapai 120.209 ton/tahun sementara perikanan budidaya mencapai 15.454 ton/tahun pada tahun 2003 (Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh 2004). Produksi perikanan tersebut merata, baik di Samudera Hindia maupun Selat Malaka.
Industri perikanan menyediakan lebih dari 100.000 lapangan kerja, 87 persen (87.783) di sub sektor perikanan tangkap dan sisanya (14.461) di sub sektor perikanan budidaya. Sekitar 53.100 orang menjadikan perikanan sebagai mata pencaharian utama. Namun demikian, 60 persen adalah nelayan kecil menggunakan perahu berukuran kecil. Dari sekitar 18.800 unit perahu/kapal ikan di Aceh, hanya 7.700 unit yang mampu melaut ke lepas pantai. Armada perikanan tangkap berskala besar kebanyakan beroperasi di Aceh Utara, Aceh Timur, Bireuen, Aceh Barat dan Aceh Selatan.
Menurut Nurasa et al. (1993), nelayan Aceh sebagian besar menggunakan alat tangkap pancing (hook and line). Alat tangkap lain adalah pukat, jaring cincin (purse seine), pukat darat, jaring insang, jaring payang, jaring dasar, jala dan lain-lain.
Infrastruktur penunjang industri ini meliputi satu pelabuhan perikanan besar di Banda Aceh, 10 pelabuhan pelelangan ikan (PPI) utama di 7 kabupaten/kota dan sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) kecil di 18 kabupaten/kota. Selain itu terdapat 36.600 hektar tambak, sebagian besar tambak semi intensif yang dimiliki petambak bermodal kecil. Tambak-tambak ini tersebar di Aceh Utara, Pidie, Bireuen dan Aceh Timur.
Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Indonesia mengelola sebuah pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat) budidaya, sebuah pusat penelitian dan pengembangan (Puslitbang) budidaya, sebuah laboratorium uji mutu perikanan dan sebuah kapal latih. Di tiap kabupaten/kota, terdapat dinas perikanan dan kelautan. Total aset di sektor perikanan pra-tsunami mencapai sekitar Rp 1,9 triliun.
Pasca-tsunami 2004
Kerusakan akibat tsunami di Banda Aceh
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas (2005) memperkirakan 9563 unit perahu hancur atau tenggelam, termasuk 3969 (41,5%) perahu tanpa motor, 2369 (24,8%) perahu bermotor dan 3225 (33,7%) kapal motor besar (5-50 ton). Selain itu, 38 unit TPI rusak berat dan 14.523 hektar tambak di 11 kabupaten/kota rusak berat. Diperkirakan total kerugian langsung akibat bencana tsunami mencapai Rp 944.492,00 (50% dari nilai total aset), sedangkan total nilai kerugian tak langsung mencapai Rp 3,8 milyar. Sebagian besar kerugian berasal dari kerusakan tambak.
Kerusakan tambak budidaya tersebar merata. Bahkan di daerah yang tidak terlalu parah dampak tsunaminya (misalnya di Aceh Selatan), tambak-tambak yang tergenang tidaklah mudah diperbaiki dan digunakan kembali. Total kerugian mencapai Rp 466 milyar, sekitar 50 persen dari total kerugian sektor perikanan. Kerugian ekonomi paling besar berasal dari hilangnya pendapatan dari sektor perikanan (tangkap dan budidaya). Hilangnya sejumlah besar nelayan, hilang atau rusaknya sarana dan prasarana perikanan termasuk alat tangkap dan perahu serta kerusakan tambak menjadikan angka kerugian sedemikian besarnya.
Diperkirakan produksi perikanan di Aceh akan anjlok hingga 60 persen. Proses pemulihan diperkirakan membutuhkan waktu paling sedikit 5 tahun. Di subsektor perikanan tangkap, bahkan diduga perlu waktu lebih lama (sekitar 10 tahun), karena banyaknya nelayan yang hilang atau meninggal selain rusaknya sejumlah besar perahu atau alat tangkap. Berdasarkan asumsi tersebut, total kerugian yang mungkin terjadi hingga sektor ini pulih total dan kembali ke kondisi pra-tsunami diperkirakan mencapai Rp 3,8 triliun.
Perbankan
Aceh terdapat dua kantor Bank Indonesia, bank sentral Republik Indonesia, yang dibuka di Banda Aceh (kelas III) dan Lhokseumawe (kelas IV). Tugas Bank Indonesia yang terdiri dari bidang moneter, sistem pembayaran, dan perbankan. Di daerah-daerah tugas Bank Indonesia lebih dominan di bidang sistem pembayaran dan perbankan.
Di bidang sistem pembayaran menyelenggarakan sistem kliring dan BI-RTGS dan di bidang perbankan mengawasi dan membina bank-bank agar beroperasi dengan sehat dan menguntungkan.
Industri
Aceh memiliki sejumlah industri besar di antaranya
- PT Arun: Kilang Pencairan Gas Alam
- PT PIM: Pabrik Pupuk Iskandar Muda
- PT AAF: Pabrik Pupuk Asean
- PT KKA: Pabrik Kertas
- PT SAI-Lafarge Semen Andalas
- ExxonMobil: Kilang Gas Alam
Pertambangan
Emas di Woyla, Seunagan, Aceh Barat; Pisang Mas di Beutong, Payakolak, Takengon Aceh Tengah Batubara di Kaway XI, di Semayan di Aceh Barat, Batugamping di Tanah Greuteu, Aceh Besar; di Tapaktuan
Pariwisata
Seni dan Budaya
Masjid khas Aceh di tahun 1880-an
Aceh merupakan kawasan yang sangat kaya dengan seni budaya galibnya wilayah
- Didong (seni pertunjukan dari masyarakat Gayo)
- Meuseukee Eungkot (sebuah tradisi di wilayah Aceh Barat)
- Peusijuek (atau Tepung tawar dalam tradisi Melayu)
Sastra
- Bustanussalatin
- Hikayat Prang Sabi
- Hikayat Malem Diwa
- Legenda Amat Rhah manyang
- Legenda Putroe Neng
- Legenda Magasang dan Magaseueng
Senjata tradisional
Rencong adalah senjata tradisional Aceh, bentuknya menyerupai huruf L, dan bila dilihat lebih dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan bismillah. Rencong termasuk dalam kategori dagger atau belati (bukan pisau ataupun pedang).
Selain rencong, bangsa Aceh juga memiliki beberapa senjata khas lainnya, seperti siwah, geuliwang dan peudeueng.
Rumah Tradisional
Rumah tradisonal suku Aceh dinamakan Rumoh Aceh. Rumah adat ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur).
Tarian
Provinsi Aceh yang memiliki setidaknya 10 suku bangsa, memiliki kekayaan tari-tarian yang sangat banyak dan juga sangat mengagumkan. Beberapa tarian yang terkenal di tingkat nasional dan bahkan dunia merupakan tarian yang berasal dari Aceh, seperti Tari Rateb Meuseukat dan Tari Saman.
Tarian Suku Aceh | Tarian Suku Gayo Tarian Suku Lainnya | |
Tari Seudati di Sama Langa tahun 1907 | Tari Saman dari Gayo Lues | Tari Guel, khas Suku Gayo | Tari Didong |
Makanan Khas
Aceh mempunyai aneka jenis makanan yang khas. Antara lain timphan, gulai itik, kari kambing yang lezat, Gulai Pliek U dan meuseukat yang langka. Di samping itu emping melinjo asal kabupaten Pidie yang terkenal gurih, dodol Sabang yang dibuat dengan aneka rasa, ketan durian (boh drien ngon bu leukat), serta bolu manis asal Peukan Bada, Aceh Besar juga bisa jadi andalan bagi Aceh.
Pahlawan
Cut Nyak Dien ketika ditangkap Belanda
Bangsa Aceh merupakan bangsa yang gigih dalam mempertahankan kemerdekaannya. Kegigihan perang bangsa Aceh, dapat dilihat dan dibuktikan oleh sejumlah pahlawan (baik pria maupun wanita), serta bukti-bukti lainnya (empat jenderal Belanda tewas dalam perang Aceh, serta kuburan Kerkhoff yang pernah mencatat rekor sebagai kuburan Belanda terluas di luar Negeri Belanda).
Pahlawan Perempuan
Pahlawan Pria
Tokoh asal Aceh
- Yap Thiam Hien
- Hamzah Fansuri
- Nuruddin ar-Raniri
- Syiah Kuala
- Syamsuddin al-Sumatrani
- Tun Sri Lanang
- Teungku Chik Pante Kulu
- Ismail al-Asyi
- Mr. T. Mohammad Hassan
- Mohamad Kasim Arifin
- Teungku Hasan Muhammad di Tiro
- P. Ramlee
- Teungku Ahmad Dewi
MY HERO
wElCoMe In YoUr WiNdOw's
Categories
- buah (1)
- budaya (1)
- daerah (1)
- makanan kita (1)
- makhluk mitologi (1)
- news (3)
- sadar (1)